Pagi ini semua santri sedang disibukan dengan kegiatan rutin di Minggu pagi, namun tidak bagi Riska, ia sedang berteleponan dengan kekasihnya yang berada jauh disana.
*Kamar sholat*
"Beb gimana kemarin manggungnya lancar?" ucap Riska pada kekasihnya jauh disina, "..." ucap kekasihnya itu.
Baru saja beberapa menit mereka bicara lewat telepon, tiba-tiba saja ada yang memanggil Riska di luar kamar sholat, seseorang berkata, "mba Riska tolong itu kamar sholatnya di sapu dulu mau di pel soalnya," "iya, mba ini mau di sapu," ucapnya yang masih dengan handphone ditangannya, "beb udah dulu yah mau roan," ucap Riska.
Riska pun mematikan handphonenya, kemudian melanjutkan pekerjaannya yang sempat ia tunda, setelah semua pekerjaan selesai semua santri pun berkumpul di tempat pengajian rutin setiap Minggu, yah...setiap Minggu pesantren kami sering mengadakan pengajian al-barzanzi yang dipimpin oleh ustadz Jefri Al-Mukarramah.
*Masjid Al-Ikhlas*
"Ris, hubungan kamu dengan dia gimana? Lancar?," Ucap ku pada Riska
"Lancar kok Din emangnya kenapa?" ucap Riska
"Ya, kan banyak tuh yang pacaran LDR-an tapi satunya selingkuh," ucapku pada Riska
"Insyaallah...Din Ilham tidak seperti itu," ucap Riska
"Syukurlah kamu punya pacar kaya dia, kapan ya Bisma bisa peka kaya Ilham," ucap Dina, obrolan Dina dan Riska pun terhenti karena ustadz Jefri sudah datang, sunyi seketika ustadz Jefri memulai pengajian.
*5 menit kemudian*
Pengajian hari ini pun akhirnya selesai, meski tadi ada beberapa santri putra yang sedang melirik Riska nampaknya kesal, namun dengan cepat Riska berpaling dari pandangan santri putra tersebut, sekilas ia dengar, "eh sih Riska kuat ya pacaran tapi LDR-an gitu, apa gak takut tuh kalo pacarnya selingkuh," kata santri putra yang duduknya berada di tengah-tengah tersebut, hatinya mulai gelisah memikirkan perkataan orang itu.
Sedari tadi Riska berusaha untuk menelpon Ilham, namun hasilnya nihil Ilham tak mengangkat telepon darinya, sementara hatinya terus gelisah dengan apa yang dibicarakan santri putra tadi di masjid, "sayang kenapa kamu gak angkat telepon dari aku," ucapnya dalam hati.
Sedangkan didalam santri putra, mulai membicarakan Riska Aprilia Wulandari santri putri yang 5menit lalu dibincangkan di masjid.
"Eh rud tadi Lo kenapa sih? kok kayaknya Lo gak suka banget kalo si Riska sama Ilham bahagia Lo suka ya sama Riska," ucap bee
"Ahh gak lah ngapain juga gue cemburu sama Riska," ucap Rudy
"Halahh bilang aja Lo cemburu sama Riska kan karena dia lebih cinta sama Ilham," ucap bee
Pengajian hari ini pun akhirnya selesai, meski tadi ada beberapa santri putra yang sedang melirik Riska nampaknya kesal, namun dengan cepat Riska berpaling dari pandangan santri putra tersebut, sekilas ia dengar, "eh sih Riska kuat ya pacaran tapi LDR-an gitu, apa gak takut tuh kalo pacarnya selingkuh," kata santri putra yang duduknya berada di tengah-tengah tersebut, hatinya mulai gelisah memikirkan perkataan orang itu.
Sedari tadi Riska berusaha untuk menelpon Ilham, namun hasilnya nihil Ilham tak mengangkat telepon darinya, sementara hatinya terus gelisah dengan apa yang dibicarakan santri putra tadi di masjid, "sayang kenapa kamu gak angkat telepon dari aku," ucapnya dalam hati.
Sedangkan didalam santri putra, mulai membicarakan Riska Aprilia Wulandari santri putri yang 5menit lalu dibincangkan di masjid.
"Eh rud tadi Lo kenapa sih? kok kayaknya Lo gak suka banget kalo si Riska sama Ilham bahagia Lo suka ya sama Riska," ucap bee
"Ahh gak lah ngapain juga gue cemburu sama Riska," ucap Rudy
"Halahh bilang aja Lo cemburu sama Riska kan karena dia lebih cinta sama Ilham," ucap bee
"Kagak lah ngapain juga gue cemburu, udah ahh gue mau ngambil makanan," ucap Rudy yang berlalu begitu saja meninggalkan bee dengan segala ocehannya.
~bersambung~
- ~nurhafidzoh a.m~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar